Rabu, 09 Oktober 2013

berlalu seperti hujan


Dalam tubuhku
Megalir cinta kita
Yang begitu syahdu
Mengalun riang gembira
Aku menjadi doa bagimu
Begitu juga kau
Menjadi malam bagiku
Dimana aku selalu
Bersahaja memikirkan
Tubuh-tubuh kita
Sajak yang di tulis Iwan untuk Ran ketika Iwan akan pergi, pulang kembali ke kotanya. Kota itu telah dilewati hujan, sisa genangan air yang tercipta oleh sisa hujan sore itu membuat suasana menjadi melankolis. Halte itu selalu menceritakan pada Ran kembali, tentang Iwan dan sajaknya. Kota itu mereka namakan kota Melankolia. “kenapa melankolia?” tanyaku.
“ya, lihatlah seperti melow saja, redupnya kota setelah hujan, membuat saya tidak akan pernah lupa saat bersama seseorang seperti ini”, mengakhiri katanya dengan senyum dan mengajak kembali melanjutkan perjalanan.
“Kau tahu Ran, aku akan sangat merindukan mu ketika aku melihat senja yang jingga ungu dan bulan sempurna itu. Sempurna itu ketika aku dapat bermandikan cahaya bulan bersama mu. Menghapus bintang dan hanya kita yang akan menemani bulan semalaman.”
Ran hanya senyum dan memeluk erat tubuh Iwan. Karena setelah ini dia tahu kesibukan, waktu dan jarak akan memisahkan mereka. Akan ada rindu yang membajiri nafas sanubari keduanya.
“Ran, aku pulang. Kalau ada waktu kita bahas lagi.”
“Ia, aku tunggu”, jawab ku dan tak lupa ku akhiri dengan senyum untuk menandai kepergiannya.
Mata Ran tidak membiarkan sedikit gerak iwan terlewati ketika masuk bus, bahkan ketika bus berangkat dan mulai melaju ia juga mengikutinya hingga Ran memutuskan berhenti di sebuah persimpangan tempat pertama kali ia menjemput Iwan. Bukan Kekasinya tetapi Ran merasa bahwa Iwan ada orang yang luar biasa. Bukan juga Ran menjadi terpesona dengan puisi-puisi yang sering di utarakan oleh Iwan, tetapi Iwan membuatnya terispirasi dan termotivasi untuk mengukir sebuah tulisan.
“Aku dan kamu bertemu kembali karena puisi. Masih banyak puisi yang akan menemani malam-malam mu setelah ini”. Itu yang selalu di katakan ketika Iwan menanyai keadaanku.
Sebelumnya tidak pernah terfikirkan tidak akan berbicara sejauh ini. Dia seorang laki-laki, tapi lebih layak dikatakan sebagai pria karena dapat di golongkan pria mapan. Seorang pekerja seni yang menghibur para tamu dalam undangan pentasnya, seorang guru yang mengajarkan seni pada muridnya bagaimana mewarnai hidup, dan juga seorang dosen yang mengajarkan bagaimana berkesenian dalam kehidupan. Denganku ia menjadi seorang tutor, pemberi motivasi dan pemberi materi tentang bagaimana berpola fikir yang baik dan menjadi seorang perempuan bahkan wanita yang memiliki sesuatu yang bisa dijadikan bekal masa depan.
Awalnya biasa saja, berbincang seadanya bersama teman lainnya. Aku mengambil posisi kursi paling tepi dari jalan tengah kursi penonton. Mataku saja yang sepertinya menguasai seluru isi dari panggung itu. Memandang seseorang yang berada paling belakang barisan dan sebagai pawang gendang yang ia mainkan. Bergoyang seperti ilalang yang ditiup angin sepoi-sepoi tanda ia menikmati permainan musiknya, aku menikmati tarian kecilnya dan alunan gendangnya. Seperti menatapku dan aku tersenyum dan memberikan tepuk tanggan dan diikuti oleh penonton lain, musik tradisional yang indah membuat aku berangan dan menari dalam sebuah tarian spektakuler yang aku pimpin dan menikmati terus alunan musik dan hitungan gerakan berirama. Tidak terasa tubuhku ikut bergoyang kecil dan sedikit mengangkat kakiku yang saling bertindihan.
Ternyata baru acara pembuka, pembawa acara menyapa para tamu yang datang pada acara tersebut dan membacakan apa saja pertunjukan yang akan ditampilkan pada malam ini. Aku tetap duduk manis di kursiku, musik parodi dimainkan pemain berwajah cat putih masuk dengan gaya khas tanpa suara. Masuk lagi pemain berikutnya, masih dengan tata rias yang sama. Terlihat konyol dan dengan koreo yang lebih lucu, kembali aku tidak bergeser dari tempat duduk semula. Tertawa dan hanya memandang di depan sana berharap bisa berbincang dengan salah satu di antara mereka, tepatnya hanya mereka berdua. Dasarnya hanya karena terlihat konyol saat di panggung, mungkin saja kalau aku berkomunikasi dengan mereka.
Musik berhenti dan diikuti pula dengan usainya parodi konyol itu. Masih ada pertunjukan yang akan disuguhkan oleh mereka. Kembali aku melirik ke kanan panggung dan mencari pemain parodi konyol itu. Tidak terlihat lagi batang hidungnya. Kini set panggung telah berubah seperti hutan belantara. Lagi-lagi ada saja orang yang menarik perhatian, membuat ku semakin ingin tahu siapa mereka di balik topeng dan perannya. Ku nikmati pertunjukan dengan lampu yang hanya menyorot pentas, yang seperti pemandu dan berkata “perhatikan saja pertunjukan mereka”.
Gemuruh tepuk tangan memecahkan hening yang sempat terjadi. Pertunjukan itu sukses tidak hanya mencuri perhatian ku tapi juga perhatian orang-orang yang hadir, dan pertunjukan diakhiri dengan memberikan ucapan selamat kepada seluruh pengisi acara. Aku dapat bagian itu karena aku bagian dari perwakilan sekolah. Kesempatan tidak ku sia-siakan untuk mengenali siapa mereka.
“hay, selamat ya sukses pertunjukannya. Yang tadi itu konyol tapi keren”. “makasih ya”. Hati ku melonjak, secepat kilat ku genggam kamera dan berfoto bersamanya. Tentunya dia tidak menolak, beberapa kali jepretan aku menyudahi perkenalan malam itu.
“hey, besok datang lagi ya!”.
“Pasti”, ku akhiri dengan senyum.
Pagi-pagi sekali aku berangkat ke sekolah, tidak banyak waktu untuk hari itu aku harus menemui Yus. Di Setiap kelas, aku menghampiri dan bertanya pada setiap siswa yang kukenal.
“Ada yang liat Yus ga?”. Jawabannya hanya gelengan kepala. Sepertinya aku mulai lelah dan memilih untuk beristirahat dan duduk di ruangan yang masih kosong, hanya berkata di dalam hati “mungkin kalau aku tunggu di sini, Aku bisa ketemu Yus”. Tak lama kemudian bel masuk, ruangan itu masih kosong. “Apa mungkin Yus ga masuk? Ah ga mungkin, mungkin lewat pintu lain dan udah di kelas”. Aku kembali ke ruangan guru, hari ini jam kosong untuk ku. Karena masih honor, jam mengajarku tidak banyak. Aku memilih menunggu di kantor, karena hari ini jadwal piket ku.
“Tok, tok, tok”, aku menoleh. “Ada apa Yus?”.
“Kak aku minta surat ijin untuk ninggalin jam pelajaran”.
Sambil menyodorkan sepotong kertas kecil, “kamu mau kemana?”.
Sambil mengisi lembar surat ijin, “Aku harus balik lagi ke gedung Pemuda kak, karena harus cek alat untuk pertunjukan nanti malam. Eh kak ada yang minta nope kakak, di kasi gak nih?”
“Siapa Yus?” Sedikit melotot.
“Yang main parodi kak.” Memberikan ponselnya.
Sambil tersenyum aku menulis nomor ku di ponsel milik Yus.
“Kak, kemarin-kemarin aku yang minta nope kakak gak di kasi” Yus menampakkan mukanya yang cemberut, dan segera berlalu.
“Kamu adik aku Yus”
“Akh, terserah sama kakak aja, aku mau pergi udah telat”. Berlalu dengan wajah yang masih cemberut.
Sambil menunggu bel jam istirahat aku tetap tenang di tempat semula. Handphone berbunyi, satu buah pesan singkat dengan nomor baru dan isinya mengajak untuk berkenalan. Dengan sigap Ran balas SMS itu, dalam hatinya berharap bahwa itu Si Pemain parodi. “Ternyata dugaanku benar, itu orang yang aku tunggu” berkata dalam hatinya. Berlagak pura-pura tidak tahu, Ran bertanya siapa dia, dan apa pun yang ia rasa itu sebuah informasi penting tentang pemuda itu. Dan dia Edwin si pemain parodi konyol itu.
Malam ini ada pentas lagi, aku harus segera berangkat. Ran sudah terlanjur berjanji pada Edwin. Dengan makeup seadanya Ran berangkat lebih awal supaya Ia lebih banyak waktu yang mengiringinya untuk berbincang-bincang bersama Edwin. Ternyata hanya kalah dengan hitungan menit, membuat Ran didahului oleh ruang makeup yang membuat Edwin lebih memilihnya. Ran mencari posisi duduk yang menurutnya ia dapat memandang ke arah pintu belakang mengawasi Edwin.
Edwin meminta Ran menemuinya di samping gedung. Larutlah keduanya dalam perbincangan. Sebenarnya Ran hanya ingin berdua bersama Edwin, tetapi teman-teman Edwin satu persatu menghampiri dan memasuki perbincangan mereka. Ada salah satu nama yaitu Iwan lebih banyak bertanya panjang lebar tentang Ran. Bahkan Iwan tanpa sungkan meminta nomor ponselnya. Ran sedikit tidak gembira, tapi Ran berfikir lagi apa salahnya jika hanya sekedar sharing.
“Pementasan segera dimulai. Ran bergabunglah dengan penonton lain, tunggu aku menyelesaikan tugasku.”
“Baiklah.” Ran segera meninggalkan Edwin dan begitu pula sebaliknya.

“Bagaimana, apa kamu udah selesai?” Ran menanyakan lewat telefon.
“Ran, aku malu sebenarnya. Aku keringatan seperti ini, gak apa-apa kan?”
“Keringatan kan manusiawi Win.” Ran menimpali.
“Ran besok malam kita pulang. Aku harap ini bukan terakhir kalinya kita bertemu. Dan besok mungkin kamu bisa ikut kita jalan-jalan sebelum pulang.”
Ran hanya menarik nafas panjang, ia tak mau menjadikan pembicaraan ini basah karena matanya. Ran masih terdiam beberapa saat. Entah apa yang ingin ia katakan sebenarnya.
“Ran, hey kenapa? Kamu nangis ya? Hahaha, ternyata kamu sedih di tinggal aku.”
Mata Ran menatap sinis bercanda pada Edwin, dalam hatinya ia berkata “kenapa tak menunggu dulu untuk beberapa hari lagi.”
“Hey, siapa yang nangis. Aku cuma berdoa semoga kalian gak dapat bis, terus masih ada acara lagi. Jadi bisa lama-lama ngobrol sama liat kamu.”
Keduanya larut dalam pembicaraan hangat yang bertabur tawa, seolah-olah mereka telah kenal sangat lama. Sempat menjadi perhatian beberapa dari teman Edwin, dan beberapa itulah yang membuat Ran juga mengenal mereka.
Mereka menghampiri Ran dan Edwin, sama seperti Edwin ketika memulai pembicaraan dengan Ran seperti teman lama yang berkumpul kembali.
Larut dalam perbincangan hangat, membuat Ran merasakan itu hari terakhir bersama mereka dan tampaknya tak ada pertemuan untuk waktu yang sangat lama. Pembicaraan mereka berhenti sejenak setelah mc memanggil tim berikutnya untuk pentas. Hanya beberapa yang meninggalkan meja perjamuan besar bagi Ran malam ini.
Seorang pemeran utama dalam pementasan drama menghampiri meja tempat mereka berkumpul, menatap ke arah ran dan mengulurkan tangan ke arah Ran, dan Ran pun menerimanya dengan melontaran senyum dan menyebutkan namanya.
“Ran.” Sambil tersenyum.
“Saya Iwan.”
“Win, pantas saja kamu malam ini semangat ternyata oh ternyata. Baru dua hari kamu disini sudah ada yang bela-belain jenguk kamu. Hebat ya, ternyata kamu pandai merayu anak Sma. Ran, memang mau sama Edwin?”
Ran dan Edwin tertawa, mereka bergiliran untuk menimpali ucapan dari Iwan.
“Bang, jangan nyindir segitunya juga kali, ini ibu gurunya si yus. Yus yang jadi pahlawan saya di sini. Kecil-kecil cabe rawit nih.” Edwin tak mampu jika hanya tersenyum ia menahan tawa yang hampir cekikikan. Dengan cepat Ran juga menimpali.
“Separah itu ya Bang, aku di bilang anak Sma.” Dengan muka yang dibuat cemberut dan kemudian tersenyum kembali, dan melanjutkan pembicaraannya.
“Kalau masalah mau atau tidaknya sama Edwin, tergantung Edwinnya.” Dengan senyum yang lebar.
“Ciiiyeeee.” Teman-teman Edwin mengejeknya.
Dengan cepat Ran Menghentikan tawa ejek mereka.
“Kita cuma temenan kan Win.” Sambil mengangkan sikunya ke arah lengan Edwin. Edwin tak mau terus di goda oleh teman-temannya ia menjawab cepat dengan kata ia.
Entah dari mana mulainya pembicaraan Ran dengan Iwan berikutnya, ia hanya ingat ketika memulai pembicaraan dengan Iwan hanya dengan berjabat tangan.
Kembali mc meminta kelompok berikutnya untuk naik ke pentas. Tim iwan lah kali ini yang beraksi. Sebelum meninggalkan Ran, Iwan tak lupa meminta nomor handphone Ran.
Edwin mengajak Ran melihat pertujukan drama, tapi ran memilih untuk tidak bersama Edwin Ran lebih memilih mencari posisi yang lebih nyaman untuk melihat pentas lebih dekat. Ran kali ini tak mengikuti pentas hingga selesai. Ran pamit pada Edwi dan Iwan lewat pesan singkat, bahwa ia segera pulang.
Sudah agak larut malam, telefon genggam Ran berdering. Iwan mengirim pesan singgkat. Pembicaraannya masih saja seperti Edwin, bahwa besok mereka akan pulang ke kota mereka. Masih saja ia menggoda Ran, lewat pesan singkat
“Bakalan ada yang sedih ditinggalin nih..”
“ia sedih ditinggal sama kamu…”
Ran kembali menggoda Iwan, sampai iwan meminta bantuan untuk mengantarnya mencari buat tangan untuk di bawa pulang ke rumah dan juga mengajar Ran untuk ikut bersama rombongan ke tempat wisata.
“Gak enak sama yang lain, nanti dibilang aku dipungut di tepi jalan.”
Ran berfikir kenapa Iwan, kenapa bukan Edwin yang mengajaknya. Ran tak ingat apa-apa lagi setelah itu, ia terlelap.
Hari begitu singkat tak banyak hal yang bisa mereka lakukan bersama. Ran tak selalu bersama Edwin, tetapi ia lebih banyak bertukan fikiran bersama Iwan. Semua hal bisa mereka bicarakan. Ran mengajak iwan ke salah satu tempat dimana Ran sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya di tempat itu. Dari ketinggian disana nampak hamparan hijau, rumah dan kelok jalan yang mereka lalui nampak dari sana.
“Ran, sepertinya aku akan kembali lagi ke tempat ini. Kamu bisakan antar aku lagi ke tempat ini?”
“Tentu, apa sih yang ga buat kamu.”
Ran menggoda Iwan dan saling tertawa. Iwan memuaskan dirinya untuk menikmati tempat itu. Sementara Ran asik berbincang dengan rombongan lain, bercerita tentang tempat yang mereka kunjungi yaitu tempat wisata Bukit Kelam. Tak terasa waktu mulai menjelang senja. Mereka bersiap untuk kembali ke penginapan.
Dan tentang Edwin, hanya sebuah potret yang bisa menceritakan kembali kisah-kisah mereka kelak ketika Edwin telah pergi. Mereka tak banyak bicara berdua. Edwin asik menikmati hari terakhirnya di tempat itu. Ran sedikit kesal kerena ia seperti tidak diperdulikan lagi. Ran tak mau menghampiri Edwin, kali ini ia berjalan berdua bersama Aip teman bermain parodi Edwin menuju ke tempat peristirahatan. Tetap tak ada pembicaraan yang sangat serius.
Kepala rombongan mengajak mereka untuk kembali mengeliligi tempat wisata itu, kebutulan bulan ini sedang musim durian mereka memutuskan untuk mencari penjual durian yang berada di sekitar tempat wisata. Padahal mereka duduk berdampingan di dalam mobil. Edwin selalu membantunya ketika naik bus, dengan memegang tangan Ran. Tetapi mereka hanya berbicara seadanya.
Ran hanya sesekali memandang Edwin dari dalam bus. Ran tak ada selera ingin makan durian, padahal itu favoritnya. Ia memilih untuk menunggu, duduk tenang di mobil. Tapi kali ini Edwin menghampirinya, membawakannya beberapa buah durian yang sudah dikelurkan dari kulitnya.
“Ran, nih aku bawain buat kamu.” Sambil tersenyum dan menyodorkan buah segar durian, Ran menolak.
“Ga ah, lagi ga pengen durian win.”
“Kalo gitu, kamu nyicip dikit aja ya, kata orang tua pamali. Nih aku suapin kamu.”
Ran hanya memandang Edwin, dan menerima suapan edwin. Edwin kembali bergabung bersama teman-temannya. Kembali mereka menikmati waktu yang tersisa di kota ini.
Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa mereka telah sibuk mengemasi barang-barangnya dan mulai merapikannya di dalam bagasi bus. Ran bersama Edwin, membantunya berbenah atas permintaan Edwin. Sambil sibuk mengemasi barang-barangnya. Mereka saling berpandangan, Edwin tiba-tiba mendekati Ran. Memeluk erat Ran dalam dekapan hangatnya. Dan berbisik di telinga Ran.
“Aku akan sangat merindukanmu. Sepertinya aku mulai menyukai sesorang yang berada di hadapanku.”
Edwin melepaskan dekapannya, Ran seperti tak mau lepas. Ia masih memeluk erat tubuh edwin. Ran hanya tersenyum.
Rombongan telah siap untuk pergi, bus sudah dipanaskan, barang sudah rapi dikemaskan. Ran menemani Edwin, ia membawakan jaket Edwin yang belum ia kenakan selagi Edwin ke kamar mandi. Matanya mulai berkaca-kaca.
Ran mengambil telefon genggam milik Edwin yang dititip padanya dan menuliskan beberapa kalimat.
Deru mesin sudah memanggilmu
Uuntuk segera berangkat
Aku akan menunggumu di tengah hujan
Agar kau tak melihat air mata ku
Karrna keberangkatanmu
Dan kau berlalu seperti hujan
Yang menyisakan genangan kenangan
Dan kemudian dengan sigap ia menyimpannya kembali di saku jaket edwin. Edwin pun kembali, dan segera ia menyusul teman-temanya.
“Ran, aku berangkat. Jaga diri baik-baik ya ibu guru.” Sambil membelai lembut kepala Ran dan wajahnya. Ran hanya tersenyum. Dalam hatinya berat menahan sedih ketika Edwin meninggalkannya.
Sedih ran terhenti ketika telefon genggamnya berdering beberapa kali.
“edwin: aku udah baca pesan kamu. periksa saku jaket mu ya ran. Aku akan merindukan kamu ibu guru.
Iwan: kalo aku ke sini lagi, kamu temenin aku jala-jalan lagi ya..”
Ran menoleh ke arah bus, kedua nya melambaikan tangan. Ran membalanya dengan berat. Hari sudah mulai hujan, keadaan persis seperti yang tertulis di pesan yang ia berikan pada Edwin. Ran masih bertahan berdiri di tempatnya, menunggu bus berlalu menjauh dan menghilang dari hadapannya. Setelah itu barulah ia pulang. Sesampainya di rumah ia memeriksa saku jaketnya.
Aku melihat kemilau
Yang datang dari pentas sana
Memberikan kehangatan ketika menikmati pagi
Sama seperti fajar
Yang datang memberikan kehangatan setelah embun meyibakkan pagi yang menggigil
Ketika meyapa mu, aku rindu
Itulah isi dari potongan kertas yang ada di dalam saku jaket Ran. Ketika Edwin memeluk ran, Edwin menyelipkan kertas itu.
Beberapa hari kemudian tak ada kabar dari Edwin. Iwan yang bersama Ran saat ini, semua semakin dekat ketika Iwan datang lagi ke kota Ran.

Jumat, 01 Februari 2013

Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah software bahasa komputer yang digunakan dengan cara merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri. Komputer mengerjakan transformasi data berdasarkan kumpulan printah program yang telah dibuat oleh program. Kumpulan perintah ini harus dimengerti oleh komputer, berstruktur terntentu (syntax), dan bermakna. Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan secara tepat program komputer. Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur, sehingg bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language).
Menurut tingkatannya, bahasa pemrograman dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:
  • Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language), merupakan bahasa pemrograman generasi pertama, bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja karena isinya programnya berupa kode-kode mesin.
  • Bahasa pemrograman tingkat menengah (middle level language), merupakan bahasa pemrograman dimana pengguna instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk dimengerti karena banyak menggunakan singkatan-singkatan seperti “STO” artinya simpan (STORE) dan “MOV” artinya pindahkan (MOVE). Yang tergolong dalam bahasa ini adalah assembler.
  • Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) merupakan bahasa yang mempunyai ciri lebih terstruktur, mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari, contoh bahasa level ini adalah: Delphi, Pascal, ORACLE, MS-SQL, Perl, Phyton, Basic, Visual Studio (Visual Basic, Visual FoxPro), Informix, C, C++, ADA, Java, PHP, ASP, XML, dan lain-lain. Bahasa seperti Java, PHP, ASP, XML biasanya digunakan untuk pemrograman pada internet, dan masih banyak lagi yang terus berkembang yang saat ini biasanya dengan ekstensi .net (baca: dot net) seperti Visual Basic.NET dan Delphi.Net yang merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan pada aran berbasis internet
Sejauh ini bahasa pemrograman dikelompokkan menjadi lima generasi. Setiap generasi bahasa pemrograman memiliki karakteristik tersendiri. Semakin maju generasinya maka orientasi bahasa pemrograman ini akan semakin dekat ke manusia.
Gambar di atas menunjukkan terjadinya kecenderungan pergeseran orientasi dalam bahasa-bahasa pemrograman, dari pendekatan yang berorientasi kepada mesin menuju ke pendekatan yang berorientasi pada manusia.

Bahasa Pemrograman Generasi I

Bahasa pemrograman generasi pertama berorientasi pada mesin. Program disusun dengan menggunakan bahasa mesin. Tentu saja program generasi ini sangat sulit untuk dipahami oleh orang awam dan sangat membosankan bagi pemrogram. Pemrogram harus benar-benar menguasai operasi komputer secara teknis. Namun bahasa generasi ini memberikan eksekusi program yang sangat cepat. Selain itu, bahasa mesin sangat bergantung pada mesin (machine dependent), artinya, bahasa mesin antara satu mesin dengan mesin lainnya akan berbeda.

Bahasa Pemrograman Generasi II

Bahasa pemrograman generasi kedua menggunakan bahasa rakitan (assembly). Sebagai pengganti kode-kode biner, digunakanlah kependekan dari kata-kata. Misalkan “MOV” untuk menyatakan “MOVE” dan JNZ yang berarti “jump non-zero”. Setiap instruksi dalam bahasa rakitan sebenarnya identik dengan satu instruksi dalam bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin. Bahasa ini sedikit lebih mudah dipahami daripada bahasa mesin mengingat perintah dalam bentuk kata-kata yang dipendekkan lebih mudah daripada mengingat deretan angka biner.
Berikut adalah contoh instruksi yang ditulis dalam bahasa rakitan akan menjadi seperti berikut:
Tampak bahwa penggunaan notasi seperti MOV AH, 02 jauh lebih mudah diingat atau dipahami daripada penulisan instruksi dalam bahasa mesin: B402 atau 1011 0100 0000 0010.

Bahasa Pemrograman Generasi III

Bahasa pemrograman generasi ketiga menggunakan pendekatan prosedural. Sebagai bahasa prosedural, pemrogram perlu menuliskan instruksi-instruksi yang rinci agar komputer melaksanakan tugasnya. Program ditulis dengan menggunakan kata-kata yang biasa dipakai manusia, seperti WRITE untuk menampilkan sesuatu di layar dan READ untuk membaca data dari keyboard.
Bahasa generasi ketiga seringkali disebut sebagai high level language disebabkan bahasa ini menggunakan kata-kata yang biasa digunakan manusia. Beberapa contoh bahasa pemrograman yang masuk dalam kategori generasi ketiga yaitu ADA, ALGOL, C, BASIC, COBOL, FORTRAN, dan PASCAL.

Bahasa Pemrograman Generasi IV

Bahasa pemrograman generasi keempat dirancang untuk mengurangi waktu pemrograman dalam membuat program sehingga diharapkan produktifitas pemrogram jadi meningkat dan program dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat. Alhasil, bahasa pemrograman generasi keempat yang dikenal dengan sebutan 4GL dapat dipakai oleh pemakai yang kurang mengetahui hal-hal teknis tentang pemrograman tanpa bantuan pemrogram profesional. Sebagai contoh pemrogram dapat membuat program dengan Microsoft Access di lingkungan PC dengan mudah.
Bahasa pemrograman generasi keempat biasa disebut sebagai high level languageatau bahasa berorientasi pada masalah (problem oriented language) karena memungkinkan pemakai menyelesaikan masalah dengan sedikit penulisan kode dibandingkan pada bahasa prosedural. Bahasa pemrograman generasi keempat menggunakan pendekatan non-prosedural. Untuk mendapatkan suatu hasil, seorang pemakai tidak perlu memberitahukan secara detail tentang bagaimana mendapatkannya. Gambar di bawah ini memberikan contoh yang menunjukkan perbedaan bahasa prosedural dan non-prosedural dalam memperoleh data tentang seorang mahasiswa.

Bahasa Pemrograman Generasi V

Bahasa pemrograman generasi kelima merupakan kelompok bahasa-bahasa pemrograman yang ditujukan untuk menangani kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kecerdasan buatan adalah disiplin dalam ilmu komputer yang mempelajari cara komputer meniru kecerdasan manusia. Berbagai aplikasi kecerdasan manusia adalah sebagai berikut:
  • Pemrosesan bahasa alami (natural language processing), yakni mengatur komputer agar bisa berkomunikasi dengan manusia melalui bahasa manusia (Indonesia, Inggris, Spanyol, Prancis, dan sebagainya).
  • Pengedalian robotika dan sensor mata.
  • Aplikasi sistem pakar (expert system) yang meniru seorang pakar di bidang tertentu sehingga bisa menghasilkan nasehat atau pemikiran yang setara dengan seorang pakar.
 berikut contoh gambar dari bahasa pemrograman :


Selasa, 04 Desember 2012

friendly

kali ini aku pengen cerita tentang temen yang bisa menjadi sahabat loh..mau denger gak?yaahh gak ada yang mau ya?yaudahlah :( hehe gak kok main2 aja..

jadi gini nih..kita itu pernah gak sih ngerasa gak ada tempat buat kita ajakin cerita,ngeshare ttg apa yang sama-sama kita rasain?
yappp!!!!!!pasti pernah dong secara kita itu suatu saat pasti ngebutuhin seseorang buat diajak curhat selain Allah..dia itu adalah sahabat. siapa sih yang nyangka kalo temen satu bangku kita,temen seumuran kita dan semacemnya itu bisa jadi sahabat.
yahh walau terkadang kita suka berantem sama dia,suka main gebuk-gebukan tapi inget aja kita bakal rindu sama temen yg kek gitu.. dan terkadang temen satu bangku kita itu buat kita kesel,buat kita kena marah sama guru,buat kita jengkel dan kita ngerasa dia itu bukan temen yang satu jalan sama kita,yah kita itu boleh buat gak nganggep dia sebagai sahabat tapi kita gak boleh ngejauhin dia..

tuh inget gak sih gimana suka duka kita sama mereka.. mereka itu temen smp aku dan mereka udah aku anggep kek saudara sendiri yapp walaupun kami sering berantem tapi aku tetep sayaaaaaaaaaaaaanggg sama mereka..yaitu Utami Dwita Putri,Triyana Putri,Nadia Nurhaliza,Rahmadina Naripati,Dwi Juliastini,Rahma Eka Fitri dan Nina;;)
tuh kalo yang diatas temen deket aku banget waktu sma ini..yaitu Endang triyana:'')) dia ini suka bgt dengerin aku cerita apapun,saat aku sedih pun dia mau dengerin aku cerita..dan dia ini orang nya sok cool deh liat aja potonya :p
dan skrg aku udh byk bgt nemuin temen2 baru dan semoga kami itu bisa jadi sahabatttttttttttt<3 apalagi yang ini nih...mega dita dia ini paling aneh diantara yg lain dan yg paling bisa bgt:p

Senin, 03 Desember 2012

scan LKS




Nama : Nur Fadhillah
Kelas : X7
Tugas: scan LKS TIK dari halaman 14-16

Rabu, 21 November 2012

sbentar lagi ulangan semester.. gak terasa udh mau ujian pdhl serasa baru kemarin mos..
hal yang paling dikangenin saat mos itu,ya semua nya! mulai dari panas-panasan,kena marah,disuruh makan cepet dll..
waktu mos kemarin sih rasanya pengen cepet2 udahan tp sekarang malah jadi kangen :3
sma itu beda bgt sama smp.. smp kemarin cuma tau seneng2 aja,tp sekarang udh mikir panjang buat ngelakuin sesuatu apapun.. ditambah lagi aku masuk sma 6.. yapp!!!!!!!!sekolah unggulan berbasis imtaq di palembang ini cukup terkenal..
nuansa islaminya kena bgt.. ditambah orang2 yg cukup enak buat diajak berteman..

harapan buat kedepan sih semoga bisa sukses setelah lulus dan bisa berprestasi di skolah ini..

Rabu, 26 September 2012

a thousand year ~ christina perri

(Verse 1)
  Heart beats fast Colors and promises 
How to be brave How can I love when I'm afraid To fall 
But watching you stand alone All of my doubt Suddenly goes away somehow
One step closer
(Chorus) 

I have died everyday waiting for you
  Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years
  I'll love you for a Thousand more
(Verse 2) 

 Time stands still beauty in all she is I will be brave 
 I will not let anything Take away  
What's standing in front of me Every breath, Every hour has come to this
One step closer
(Chorus) 

 I have died everyday Waiting for you 
Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand year
s I'll love you for a Thousand more
And all along I believed I would find you Time has brought Your heart to me  

I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more
One step closer One step closer

 
(Chorus) I have died everyday Waiting for you

  Darlin' don't be afraid, I have loved you for a Thousand years 
I'll love you for a Thousand more
And all along I believed I would find you 

 Time has brought Your heart to me I have loved you for a Thousand years I'll love you for a Thousand more

Selasa, 11 September 2012

sejarah perkembangan komputer

Sejarah Perkembangan Komputer Sebelum tahun 1940 Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya dapat mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik mahupun elektronik.

Saat ini, komputer dan peranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Di antaranya adalah sistem komputer di pasar raya yang mampu membaca kod barang belanjaan, pusat telefon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, serta jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia. Komputer ada 4 golongan yaitu:

1. Peralatan manual: Iaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana, dan faktor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia

2. Peralatan Mekanik: Iaitu peralatan yang sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tangan secara manual

3. Peralatan Mekanik Elektronik: Peralatan mekanik yang digerakkan oleh secara otomatis oleh motor elektronik

4. Peralatan Elektronik: Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh Beberapa peralatan yang telah digunakan sebagai alat hitung sebelum ditemukannya komputer :

1. Abacus

Muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini, dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi. Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji bijian geser yang diatur pada sebuh rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, Abacus kehilangan popularitasnya.

2. Kalkulator roda numerik ( numerical wheel calculator )

Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.


Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbataas untuk melakukan penjumlahan.

3. Kalkulator roda numerik 2 Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.

4. Kalkulator Mekanik Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal. Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika:mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertentu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan differensil. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.

Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tibatiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Anlytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dlam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.

Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat p enemuan baru lainnya. Vannevar Bush (1890-1974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.

Setelah tahun 1940

Perkembangan komputer setelah tahun 1940 dibagi lagi menjadi 5 generasi.

1. Komputer generasi pertama ( 1940-1959 ). Komputer generasi pertama ini menggunakan tabung vakum untuk memproses dan menyimpan data. Ia menjadi cepat panas dan mudah terbakar, oleh karena itu beribu-ribu tabung vakum diperlukan untuk menjalankan operasi keseluruhan komputer. Ia juga memerlukan banyak tenaga elektrik yang menyebabkan gangguan elektrik di kawasan sekitarnya.


Komputer generasi pertama ini 100% elektronik dan membantu para ahli dalam menyelesaikan masalah perhitungan dengan cepat dan tepat. Beberapa komputer generasi pertama :

a. ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Calculator ) dirancang oleh Dr John Mauchly dan Presper Eckert pada tahun 1946.

Komputer generasi ini sudah mulai menyimpan data yang dikenal sebagai konsep penyimpanan data (stored program concept) yang dikemukakan oleh John Von Neuman.

b. EDVAC Computer (Electronic Discrete Variable Automatic Computer)


Penggunaan tabung vakum juga telah dikurangi di dalam perancangan komputer EDVAC (Electronic Discrete Variable Automatic Computer) di mana proses perhitungan menjadi lebih cepat dibandingkan ENIAC.

c. EDSAC COMPUTER ( Electonic Delay Storage Automatic Calculator )

EDSAC (Electonic Delay Storage Automatic Calculator) memperkenalkan penggunaan raksa (merkuri) dalam tabung untuk menyimpan data.

d. UNIVAC 1 Computer

Pada tahun 1951 Dr Mauchly dan Eckert menciptakan UNIVAC 1 (Universal Automatic Calculator ) komputer pertama yang digunakan untuk memproses data perdagangan.

2. Komputer generasi kedua ( 1959 -1964 ) Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tabung vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani data dalam jumlah yang besar. Mesin tersebut sangat Mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua Menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner. Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.

Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secaa luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan. Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.

Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri peranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini. 3. Komputer generasi ketiga ( 1964 - awal 80an )

Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958''''. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

4. Komputer generasi keempat ( awal 80an - ??? ) Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.


Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik.Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dn mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.

Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaanperusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputerkomputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket peranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Peranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram. Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop). IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan peranti tetikus. Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.

Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, peranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

5. Komputer generasi kelima ( masa depan ) Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi semkain memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi. Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.